Maraknya komunitas motor yang digandrungi remaja-remaja tanggung, diiringi tingginya pertumbuhan populasi kendaraan bermotor belakangan ini, menyebabkan makin tingginya aktivitas balapan liar di kalangan remaja. Menko Kesra Agung Laksono memiliki gagasan sebagai solusi dari persoalan ini.
"Saya kira untuk para pengendara motor yang suka track-trackan (balapan liar-red) dapat disalurkan dari energi negatif ke positif. Mungkin saja dibuka dan disediakan tempat adu balap di beberapa tempat. Daripada kita kejar-kejar dan jadi ada masalah sampai ada yang celaka, lebih baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dirangkul mereka diberi tugas diberi aturan," ujar Menko Kesra, Agung Laksono, di Kantor Kemenko Kesra, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2012) malam.
Menurut Agung, ini jauh lebih baik daripada harus selalu menyalahkan para anak muda yang mengikuti kegiatan kebut-kebutan di jalan. Karena para anak muda tersebut terkadang hanya membutuhkan wadah untuk apresiasi dan itu menjadi sebuah 'pekerjaan rumah' bagi banyak pemda untuk lebih memberikan fasilitas bagi para remaja tanggung tersebut.
"Aset yang sudah ada saat ini sedikit sekali porsinya untuk remaja. Barangkali, alokasi anggaran dapat ditambah disamping kegiatan lain yang bisa untuk olahraga dan yang lain-lain," tutupnya.
Lebih jauh Agung menilai tidak semua geng motor itu jahat, permasalahannya adalah bagaimana membuat semua geng motor menjadi baik dengan memberikan pengertian dan pemahaman.
"Sekarang bagaimana menjadikan mereka geng motor yang baik harus ada konsepnya jelas, konsepnya yaitu adalah kita dekatin mereka kalau sendirian lemah lembut saja santun tapi kalo sudah ratusan itu sudah menjadi kekuatan yg susah dikendalikan," tukasnya.
Sebelumnya, untuk menekan aksi ngawur geng motor, Polda Jateng berencana membangun sirkuit balapan. Diharapkan wahana tersebut bisa digunakan sebagai sarana berekspresi dan pamer skill berkendara tapi bernilai positif.
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Naufal Yahya, mengatakan geng motor erat hubungannya dengan pelanggaran lalu lintas, termasuk balap liar. Kemudian dilanjutkan dengan tindak kriminal.
Naufal menambahkan pihaknya berencana membangun sirkuit balapan resmi agar bisa mengurangi aksi balap liar yang berdampak pada timbulnya geng motor yang anarki. "Rencananya akan dibangun sirkuit resmi di kawasan BSB Semarang," jelasnya.
"Kami ingin seperti tahun 2008 lalu saat aksi geng motor marak, kami dan beberapa sponsor mengadakan balapan resmi dan berhadiah menarik. Hasilnya aksi geng motor, khususnya di Jawa Tengah, bisa hilang," ungkap Naufal ketika ditemui di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (23/4/2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar