artikel ini saya tulis setelah ayah saya
terima pesan BBM dari temen nya.
Banyak orang sekarang sering mem-broadcast apapun
yang diterimanya di blackberry messenger kepada teman &
sahabat-2nya,maksudnya tentu sangat baik karena mau berbagi berita &
informasi ; Isinya beragam,dari mulai berita yang benar,cerita,humor,sampai
berita yang hanya “hoax” saja,dll ; Yang paling menjengkelkan selain berita
yang sifatnya “hoax” juga berita yang mengajak orang untuk berdoa ; Lho kan
baik mengajak orang untuk berdoa?
Contoh ajakannya kira-kira seperti ini “Seorang
Hamba Tuhan ……………telah mendapat ‘bisikan’ dari Tuhan bahwa Pulau Sumatra &
Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua akibat gempa bumi yang terjadi di Jepang ;
Kejadian tersebut akan dihindarkan bilamana ada sekian ribu orang berdoa secara
khusus memohon pengampunan kepada Tuhan”
Kalimatnya sebenarnya tidak persis amat seperti
diatas,namun demikian intisari yang mau disampaikannya seperti yang dimaksudkan
bahwa seolah-olah Tuhan akan “membelah” Pulau Jawa & Pulau Sumatra,namun
hal tersebut bisa dihindarkan bilamana ada sekian ribu orang berdoa secara
khusus untuk meminta pengampunan kepada Tuhan atas dosa-dosa yang dilakukan
oleh bangsa Indonesia. Kalau dicermati secara saksama,kalimat ajakan nya tidak
salah,yaitu mengajak banyak orang untuk berdoa,tetapi kalimat pendahuluannya
memberikan kesan “menyeramkan” dan bersifat “ramalan” bahwa Sumatra &
Jawa akan terbelah.
Broadcast semacam diatas kalau dicermati juga
seringkali di “edit” sesuai kebutuhan,karena beberapa kali kalau menerima
broadcast semacam itu hanya kalimat-kalimat tertentu saja yang diubah-ubah.
Terus kenapa koq sampai menjengkelkan?
Nah,yang membuat jengkel adalah “ramalan” yang
disampaikan itu,sebab tanpa didukung dengan fakta-2 Ilmiah dikatakan bahwa P.Sumatra
& P.Jawa akan terbelah akibat gempa bumi yang terjadi Jepang. Ini akan
sangat menyesatkan masyarakat & membuat masyarakat percaya akan hal-2 yang
bersifat tahkyul ; Bisikan dari “Tuhan” seringkali dipakai untuk menakut-nakuti
masyarakat yang pengetahuan tentang agamawinya sangat rendah,atau masyarakat
yang memang daya nalarnya terbatas.
Ramalan-2 kosong yang dibungkus dengan “ajakan
berdoa” seringkali muncul belakangan ini justru pada aliran-2 atau sekte agama
samawi. Anehnya,pengikutnya juga terus bertambah…..
Kehidupan masyarakat Indonesia yang “senang” dengan
ramalan-2 yang bersifat “magis” menjadi ladang yang subur bagi sekte-2
tersebut. Apalagi kehidupan masyarakat Indonesia yang sekarang ini dibawa oleh
para pemimpinnya ke arah yang tidak jelas menjadikan sebagian masyarakat
kehilangan “arah” & mencari bentuk-2 keyakinan yang “magis”
Pertumbuhan guru,pengajar,atau bahkan “nabi-2″ palsu
yang mencari pengikut dengan mengajarkan “ramalan-2″ yang menyesatkan patut
diwaspadai oleh masyarakat. Kelahiran suatu kelompok ekstrimis yang berujung
kepada teror ke masyarakat lain juga berawal dari “pembiaran” para
guru/pengajar & “nabi-2″ palsu itu hidup disekitar kita. Ini bukan berarti
kita harus “melawan” secara fisik seperti yang dilakukan kepada kelompok
Ahmadiyah oleh sekelompok organisasi tertentu,tetapi upaya keras dari para
pemimpin agama & ulama tidak signifikan nampak dalam kehidupan pribadi
masyarakat kita.
Masyarakat dibiarkan “bebas” menikmati ramalan-2
kosong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar